Mimpi buruk semua band di seluruh dunia adalah ditinggal orang terdepan mereka. Garasi mengalami ini di tahun 2009, ketika Ayu Ratna , gitaris, vokalis sekaligus salah seorang pencipta lagu mereka mundur dari band demi bersolo karir di negeri Sakura. Bisa jadi ini kiamat bagi band-band lain, namun bagi dua personel Garasi yang tersisa, aktor Fedi Nuril (gitar, keyboards) dan Aries Budiman (drums) ini hanya sebuah tantangan sekaligus harapan baru bagi eksistensi musikal Garasi berikutnya di tanah air.
Pantang menyerah mereka gelar kemudian audisi tertutup yang sangat melelahkan dan sempat dihadiri sekitar 200 kandidat guna menjaring vokalis baru. Uniknya, yang terpilih dan terbaik justru bukan datang dari proses audisi. Vokalis terpilih kali ini adalah seorang frontman, bukan frontwoman seperti sebelumnya.
Higin, 27 tahun, awalnya penggemar Garasi, rekan musikal Aries
Budiman asal Sukabumi yang memiliki gaya vokal androgyny (maskulin dan
feminin) dan piawai mencipta lagu. Ia adalah senjata baru Garasi
sekaligus jembatan penghubung antara fans lama dengan fans baru mereka
nantinya.
“Apa yang kami cari selama ini ada di Higin dalam satu paket, mulai
dari keunikan vokalnya, chemistry dan kemampuannya menulis lagu,” jelas
Fedi Nuril tentang frontman terbaru Garasi tersebut.
Higin sendiri merespon aspirasi rekan sebandnya dengan sebuah harapan. “Saya menjanjikan level baru bagi Garasi. Agar tidak segmented, saya ingin membawa Garasi ke sebuah level dimana idealisme dan kehendak orang banyak dapat dijembatani, bukan hal mudah namun saya yakin pasti tercapai,” urainya penuh percaya diri.
Pembaruan lainnya, jika dulu Garasi dikenal sebagai trio kini mereka
sepakat menjadi kuartet dengan mengangkat Wembri, 29 tahun, sebagai
pemain bass sekaligus pencipta lagu. Ia bukan orang baru lagi bagi
Garasi, selain ikut rekaman sejak album Garasi II, Wembri juga tampil di
berbagai konser Garasi formasi terdahulu.
Hebatnya lagi, Fedi Nuril dan Aries Budiman memberi kepercayaan yang sangat besar kepada dua orang personel baru (Higin dan Wembri) ini untuk memimpin arah musikal Garasi yang lebih segar dan menjanjikan. Kondisi yang sangat jarang ditemukan di band-band lain manapun tentunya, dimana lebih dari 90% materi Garasi dengan album yang berjudul ‘KEMBALI’ diciptakan oleh penghuni baru Garasi.
Single pertama dari album terbaru Garasi yang berjudul “Hidup Hanya Sekali” diciptakan oleh Wembri dan rekannya di band terdahulu, Dimas. Sebuah nomor power ballad yang digaransi akan menjadi candu baru berikutnya bagi para pendengar musik Garasi. Sebuah soundtrack penebar optimisme paling mutakhir bagi mereka yang memandang berakhirnya hubungan romantika adalah akhir dari dunia dan segalanya.
Simak sepenggal lirik dari chorus “Hidup Hanya Sekali” berikut ini:
“Hidup hanya sekali / jangan biarkan menunggu / waktu takkan kembali, biarkan saja berlalu… Secercah harapan kan selalu menemani langkahmu /Janganlah kau diam / terus berjalan…”
Sementara beberapa track lain dari Garasi ‘KEMBALI’ jika disimak saksama juga sangat segar dan penuh dinamika. “Amarah,” “Kembali,” “Lupakan Aku,” “Membiru,” “Hilang,” Antartika,” dan “Sunshine.” Perkembangan musikal yang mengalami evolusi dari sebuah band yang kerap diasosiasikan kelam, gothic dan rock elektronis menjadi lebih pop rock, terang, organic dan optimistis.
Perkembangan citra visual Garasi kali ini bahkan mereka selaraskan
pula dengan perkembangan musik mereka sekarang. Seakan menjaga jarak
dengan masa lalu, Garasi kini tampil bergaya urban, lebih berwarna dan
dewasa.
Seluruh rangkaian perkembangan terbaru Garasi ini juga didukung sepenuhnya oleh produser eksekutif sekaligus founding mother, Mira Lesmana, yang di akhir 2005 membidani lahirnya band ini melalui sebuah film musik dengan judul yang sama, Garasi.
Dengan terlahirnya Garasi yang sama sekali baru ini, aktor film blockbuster seperti Fedi Nuril bahkan dengan tegas menancapkan komitmen baru atas pilihan profesinya ke depan.
“Saya lebih suka musik daripada film. Itu bukan sesuatu yang saya
cita-citakan. Passion saya lebih besar di musik. Dengan ini saya akan
lebih fokus di musik, bahkan jika tidak harus syuting film sekalipun,”
tegas Fedi.
Terlepas apakah itu merupakan sinyal pamitnya Fedi dari layar lebar, yang pasti Garasi kini tengah berada dalam kondisi menyerang terbaik mereka.
“Jika tidak serius kami tidak akan merilis tiga album dan mengaudisi
ratusan vokalis. Jiwa bermusik kami nyata, tidak palsu, dan kali ini
kami tidak sedang bermain film,” pungkas Fedi mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar